Sabtu, 25 Agustus 2012

Jerawatku puisi terindah


Aku memanggilmu dengan nama terindah
‘’Jerawat”

Aku bingung denganmu,
Dunia semakin gersang, tapi kau tumbuh dengan baik dan bijaksana.
Pelataran terbaik di tubuh ini, bahkan tanpa air dan cahaya surya… kau berkembang indah.

Kau,
Masak di siang hari, merekah bak delima dan beraroma manis-kecut saat ku tekan.
Bagaikan sapi perah yang siap di panen… namun terasa sakit saat tak di keluarkan.

Sering,
Tangan ini jahil bermain di bagianmu yang menonjol. Gunungan lembut yang berisi seputih susu
Seluruh jiwaku menggelora, sesaat membelaimu, melihatmu dan merenggutmu di hasrat menahan sakit

Aku mendesah dalam lega…
Setelah kau keluar dengan ledakan yang memuncah di jemariku.
Aku senang dan tertawa riang denganmu yang masih berdarah …




Bengkulu, 21 Agustus 2012
Warnet ini …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar